Thursday, May 26, 2011

Perhelatan Tour De Singkarak (TDS) 2011, hanya tinggal 13 hari lagi, Ivent olahraga yang memadukan dengan kegiatan pariwisata ini  digelar dari tanggal 6 s/d 12 Juni mendatang.

TDS, punya arti penting bagi perkembangan pariwisata Sumatera Barat, pasalnya, TDS digelar untuk ketiga kali nya di ranah minang ini, Secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan Union Cyliste Internasional (UCI) yang menyertakan sekitar 225 orang pembalap, terdiri dari 10 tim nasional dan 15 tim internasional yang melombakan 7 estape melintasi beragam keindahan alam dan budaya di- 8 kabupaten dan kota di Sumbar ujar Ketua umum pelaksana TDS Sawahlunto Zohirin Sayuti, kepada koran ini, kemaren.

Dikemukan Zohirin Sayuti, Bagi daerah yang dilintasi TDS sangat besar artinya bagi perkembangan sektor pariwisatanya, oleh sebab itu, pemerintah kota Sawahlunto tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini untuk memperkenalkan obyek obyek wisata yang ada di kota arang Sawahlunto ini tandas Sekretaris daerah(Sekda) Sawahlunto ini.

Dikemukakan, Pemko Sawahlunto sudah komitmen mengembangkan sector pariwisatanya, karena itu, kota Sawahlunto tidak pernah berhenti menggelar ivent-ivent berskala besar, dimana sasarannya tidak lain memperkenalkan kota Sawahlunto sebagai kota wisata utama di Sumatera Barat imbuhnya.

“Seminggu lalu, dari tanggal 6 s/d 17 Mei, kota Sawahlunto baru saja usai menggelar Kejuaraan nasional(Kejurnas) Bridge tingkat pelajar dan mahasiswa, Daerah tujuan wisata, Tidak akan pernah berhenti dengan berbagai aktifitas nya, industri pariwisata tanpa berbagai aktifitasnya, sama dengan bohong, Oleh sebab itu, pada TDS tahun ini, pemko Sawahlunto akan memberikan pelayan yang sebaik-baiknya kepada para peserta TDS, mereka selama berada di kota Sawahlunto, puas dan jangan sampai kecewa," ungkap Zohirin,
           
Dijelaskan Zohirin, TDS memasuki wilayah Sawahlunto, pada etape V.B Jum-at tanggal 10 Juni yaitu finis etape ini(V,B) di lapangan segi tiga depan kantor Ombilin Sawahlunto sekitar pukul 16.00 wib, dimana star etape V.B ini dijadwalkan pukul 14.00 wib dari Payakumbuh menuju Sawahlunto dengan jawak tempuh 79 Km.

Di-kota Sawahlunto selain digelar pemberian hadiah estape V.B, para peserta disambut dengan hiburan musik perkusi serta penampilan kesenian tradisional etnis jawa yaitu kesenian kuda kepang, ungkap Zohirin.

Dikemukakan, peserta TDS mencapai lebih kurang 600 orang (Pembalap dan panitia TDS) diinapkan semalam di Sawahlunto dan selanjutnya para peserta TDS dibawa keliling kota menikmati obyek wisata di resor wisata Kandi Sawahlunto, ungkapnya. 

Selain menikmati obyek wisata, peserta TDS juga disuguhkan jamuan makan malam bersama Walikota Sawahlunto Amran Nur, dimana esok harinya Sabtu tanggal 11 Juni sebelum digelar star etape VI A, pada pukul.08.00 wib, peserta juga diperkenankan menaiki kereta api wisata Mak Itam (kereta api uap E.1060) dari stasiun kereta api Kampung Teleng menuju desa Muaro Kelaban, Selanjutnya peserta TDS start di jalan Cinto Moni Silungkang ini yang dilepas secara resmi oleh Walikota Sawahlunto Amran Nur . []

Etape Tour De Singkarak 2011
Etape I,         Padang
Etape II         Padang – Padang Pariaman
Etape III        Pariaman- Bukit Tinggi,
Etape IV       Bukit Tinggi- Lembah Harau(Payakumbuh)
Etape V,       Payakumbuh – kota Sawahlunto,
Etape VI, A. Sawahlunto- Istana Basa Pagaruyung,
Etape  VI B. Pagaruyung- Padang Panjang,
Etape  VII,   Padang Panjang- Danau Singkarak

Thursday, May 19, 2011

Rabu pagi tanggal 18 Mei 2011, anggota Asosiasi Homestay Sawahlunto yang di pimpin Ibu Kamsri Benty berangkat menuju Terengganu untuk melakukan study banding tentang homestay yang merupakan salah satu penginapan paling laris di kota tersebut.

Di sana, Asosiasi Homestay yang juga di dampingi oleh beberapa orang pendamping dari DInas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto, akan mempelajari sistem management bisnis dan pengelolaan Homestay yang baik sehingga bisa menjadi tujuan Favorite bagi para wisatawan yang datang. Di Terengganu, dengan Homestay saja konomi masyarakat menjadi hidup dan tumbuh dengan baik. Para wisatawan pun lebih memilih tinggal di Homestay daripada tinggal di Hotel Berbintang. Hal ini dikarenakan pelayanan Homestay yang sangat berbeda dengan pelayanan hotel.



Homestay akan menganggap tamu yang datang adalah bagian dari keluarga mereka. Jadi pembicaraan yang hangat serta cerita tentang sejarah atau budaya kota tersebut dapat dirasakan jika tinggal di Homestay. Hal itu juga yang telah di rasakan oleh beberapa tamu yang datang ke Homestay Sawahlunto dari berbagai negara. Mereka merasa seperti hanya berpindah rumah dan menikmati yang terasa seperti di rumah sendiri...

Hasil Study banding Anggota Asosiasi Homestay ini akan diangkat dalam rapat Asosiasi. Agar anggota Asosiasi Homestay Sawahlunto lainnya yang tidak ikut ke Terengganu dapat menyerap apa-apa saja layanan dan fasilitas yang diberikan oleh Homestay yang ada di Terengganu. Mudah-mudahan dari kunjungan ini, pelayanan Homestay di Sawahlunto akan menjadi lebih baik lagi sehingga makin banyak wisatawan yang datang ke Sawahlunto dan merasa betah berada di Kota Sawahlunto tercinta ini.. (seegetz)


kunjungi :


Monday, May 16, 2011

Hari ini jalanan di kota sawahlunto begitu marak dan penuh dengan lautan siswa yang berpakaian seragam putih abu plus corat coret serta asesoris lainnya. Tawa riang dan kegembiraaan begitu terpancar dari wajah-wajah mereka yang berkumpul di lapangan segitiga halaman kantor PT. Bukit Asam Unit Produksi Ombilin.

Ya, hari ini adalah pengumuman hasil kelulusan bagi siswa-siswi putih abu.. alias siswa yang duduk di tingkat SMA atau SMK dan juga MAN. Dari data yang saya peroleh dari Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto kelulusan Ujian Nasional yang diperoleh tahun ini meningkat menjadi 99.19%, dengan kata lain dari 745 ORang peserta yang tidak lulus hanya 6 ORang saja.

"walaupun kita tidak berada dalam list prestasi, namun saya cukup berbangga karena Sekolah terbaik tahun kemarin pun tidak masuk daftar prestasi pada tahun ini. SMAN 1 Padang Panjang dan SMAN 10 Padang juga tidak berada di urutan yang berprestasi" ujar Dr. Herman Nirwana selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto.

Saya ucapkan selamat kepada adik2 yang telah dinyatakan lulus, dan bagi yang tidak lulus.. jangan kecewa karna perjuangan anda TIDAK HARUS berhenti disini. Tetap semangat demi masa depan yang lebih cerah...!!!


Lihat juga artikel lainnya di :
Cendana Homestay
Homestay Sawahlunto
Cendana Multiply
Si-Agit
Balairung Pelaminan

Sumber : Jendela Kita >>  Written by muherni   

Dari 43 rumah yang tergabung dalam asosiasi homestay kota Sawahlunto, 25 diantaranya mendapat predikat layak sebagai homestay dan berhak atas sertifikat beserta logo homestay.

Penilaian terhadap homestay ini dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup beberapa bulan yang lalu yang menyatakan 14 rumah di Talawi, 9 di Lembah Segar dan 4 di Silungkang layak sebagai homestay.

Sertifikasi homestay ini diberikan oleh Dinas Pariwisata Sawahlunto sebagai upaya melengkapi prasarana pendukung pariwisata yaitu penginapan yang layak. Disamping itu upaya ini juga akan berdampak pada pendistribusian pendapatan pada masyarakat dari sector wisata.

Walikota Sawahlunto yang menyerahkan secara simbolis sertifikat homestay kepada Ketua Asosiasi Homestay Sawahlunto Kamsri Benty memesankan agar pengusaha homestay kota ini mampu mengembangkan ciri khas atau karakter tersendiri sehingga ciri khas tersebut dapat meninggalkan kesan yang baik bagi orang yang menginap dan kesan inilah yang akan menjadi daya tarik orang untuk kembali datang.
“Di Malaysia wisatawan asing lebih senang menginap di homestay daripada di hotel, walaupun tarifnya bisa lebih mahal. Di homestay wisatawan bisa menyerap budaya local, kondisi ini yang disenangi wisatawan” ujar Amran. “Saya ingin orang memilih menginap di homestay bukan karena kebetulan hotel penuh, atau karena harga murah. Tetapi hendaknya orang ingin menginap di homestay karena ingin merasakan kesan dan suasana tersendiri”.

kunjungi :

Sunday, May 15, 2011

SYOFYAN WANANDI

SAWAHLUNTO, HALUAN — Pengem­bangan pariwisata tingkat kabupaten/kota di Sumatera Barat harus memiliki satu kesatuan yang saling mendukung, saling menutupi dan saling melengkapi satu dengan lainnya. Bentuknya, berupa sajian rangkaian paket wisata Sumbar yang beragam dari berbagai kabupaten dan kota yang ada.

Implementasinya, dengan semakin banyak objek wisata, akan semakin besar peluang pengembangan pariwisata itu sendiri. Jangan sampai, bebe­rapa daerah justru memiliki objek wisata yang sama, sehing­ga tidak ada keragaman yang berujung pada kebosanan bagi wisatawan.

“Untuk mengembangkan pariwisata di Sumbar, memang membutuhkan kesepakatan antar kepala daerah yang ada, adanya satu grand desain yang harus dipegang dan disepakati bersama. Sebab, pariwisata tidak bias hanya dibangun dengan komitmen satu daerah saja,” ujar pengusaha nasional, yang juga putra Kota Sawahlunto Syofyan Wanandi kepada Ha­luan, belum lama ini.


Saya mendengar dan men­dapat informasi, lanjut Syofyan, masih ada kepala daerah di Sumbar yang mengembangkan objek wisata yang telah dikem­bangkan di daerah tetangga. Sehingga terjadi persaingan dalam pengembangan pariwi­sata, bukan iklim pariwisata yang saling mendukung dan saling menguntungkan.

“Untuk potensi alam, sebe­narnya Sumbar cukup banyak. Namun penge­lolaan yang belum maksimal. Termasuk masalah kerja sama dalam bidang kepariwisataan antar daerah yang sangat minim,” ujarnya.

Semestinya, pembangunan pariwisata dilaksanakan secara bersama, dengan satu komit­men dari seluruh kepala daerah tingkat kabupaten dan kota. Sehingga tercipta jaringan dan rangkaian wisata yang men­dukung, bukan saling berebut dengan objek wisata yang sama.

Mungkin di Sawahlunto menonjolkan objek wisata air water boom, kereta api Mak Itam, objek wisata bekas tam­bang peninggalan Belanda. Sedangkan Padang, mungkin dengan wisata pantainya yang indah. Dilengkapi lagi dengan keelokan panorama Ngarai Sionak di Bukittinggi.

Rangkaian wisata itu sema­kin berkem­bang dengan wisata sejarah di Kabupaten Tanah Datar, Lembah Harau di Paya­kumbuh, dan berbagai objek wisata lainnya, yang dapat mendukung keragaman potensi wisata Sumbar yang ada.

Syofyan sendiri melihat Sawah­lunto sangat intens dalam mengem­bangkan pari­wisata. Namun tidak memiliki dukungan yang kuat dari daerah tetangga. Bahkan, apa yang dikembangkan di Sawahlunto, juga menjadi ide yang dikem­bangkan di daerah tetangga yang masih kawasan Sumbar.

Hal itu menurutnya, sangat disayangkan. Karena yang mun­cul justru pariwisata yang saling menjatuhkan, memakan yang satu dengan yang lain. Akibatnya, pengembangkan pariwisata menjadi lamban.

Padahal, secara potensi baik alam, sejarah maupun budaya Sumbar sendiri terbilang besar. Ditambah lagi dengan objek wisata buatan yang mampu memperbesar penyerapan wisa­tawan. Tetapi, hal itu dikem­balikan lagi kepada komitmen dari seluruh daerah untuk me­ma­jukan pariwisata secara bersa­ma, bukan terpisah-pisah. (h/dil)

Sumber : HALUAN

Saturday, May 14, 2011

“Kami punya tim kreatif menjemput bola ke sekolah-sekolah untuk meramaikan Waterboom,”  ujar Direktur PT Wahana Wisata Sawahlunto, Doni Fahera kepada Padang Ekspres, Kamis (12/5).

Menurut Doni, hari libur nasional maupun libur sekolah, merupakan momen penting menambah pundi-pundi uang. “Waktu liburan, jangan sampai terlewatkan. Karena itu, harus kreatif dan dapat memanfaatkan waktu berharga tersebut menambah kocek dalam menggaet kunjungan wisata ke daerah,” ujarnya.

Dikemukakan Doni, usai ujian nasional (UN), pelajar banyak mengunjungi Waterboom. “Kami berikan bonus dan paket istimewa kepada pengunjung. Seperti SMPN 2 Kubung Solok. Tidak kurang dari 450 orang pelajar menggelar acara perpisahan di Waterboom Sawahlunto. Mereka  puas dan senang mandi-mandi serta membawa kenangan indah bagi teman-teman sekolahnya,” ujar Doni.


Doni menambahkan, pihaknya akan memberikan paket gratis berbagai fasilitas maupun jenis permainan lainnya di Waterboom. Seperti orgen untuk bermain musik, tenda dan kusi-kursi tamu.

“Begitu pula dengan berbagai jenis permainan lainnya seperti flying fox, pelampung dan bola-bola air, sehingga mereka senang dan merasa puas datang ke Waterboom,” imbuhnya.

Menurut Doni, usai UN kemarin, Waterboom tidak hanya dipadati pelajar yang memanfaatkan massa liburnya. Malahan melalui tim kreatif ke sekolah-sekolah ke berbagai daerah, Waterboom sampai saat ini sudah ada yang mencarternya.

Seperti SMPN 3 Pesisir Selatan, SMPN Taluak Kuantan, SMPN Tanahdatar, SMPN Pasaman Barat dan SMPN 13 Payakumbuh. “Selama ini, tim kreatif sudah maksimal mengunjungi sekolah. Hasilnya cukup memuaskan, dari Januari sampai April lalu, pemasukan keuangan Waterboom telah mencapai Rp550 juta. Hasil ini meningkat Rp150 juta dari hasil tahun 2010,” terang Doni.

Waterboom tidak pernah sepi kegiatan maupun menggelar promosi ke sekolah-sekolah. Mereka diberikan paket istimewa bernama paket Rp25 ribu, dengan catatan pelajar yang berkunjung minimal 300 orang. “Kepada mereka, diberikan bonus gratis memakai fasilitas yang ada di Waterboom,” tukasnya.
Sementara untuk pengunjung berkeluarga dan bisnis, Waterboom juga menyediakan sarana informasi lainnya. Seperti Hot Spot, dimana para pengunjung dapat bermain internet di lokasi permandian.

“Bila anak-anak dan keluarga sedang mandi, maka keluarga lainnya bisa chating di dunia maya. Bisa bermain internet sepuasnya tanpa membayar sepeserpun, “ ungkap Doni. (*)

Thursday, May 12, 2011

“Hingga saat ini sekitar 460 orang dari berbagai daerah di nusantara sudah mendaftar untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Bridge tingkat pelajar dan Mahasiswa yang akan digelar di Sawahlunto dari 13 s/d 17 Mei mendatang” ujar Setdako Sawahlunto Zohirin Sayuti yang sekaligus mengetuai pelaksanaan iven nasional Kejuaraan Bridge dan Open Turnamen Walikota Cup saat jumpa pers (6/5) di Balaikota.

Menurut Zohirin akan ada tiga turnamen berjalan sekaligus yaitu  Kejurnas Bridge pelajar ke-8 di aula BDTBT,  Kejurnas Bridge Mahasiswa ke-13  di GPK serta  Open Tournament Bridge Walikota Cup VII di Aula PTBA, sedangkan juri wasit akan hadir dari Pengurus Besar GABSI pusat.


Helat event Nasional ini rencananya akan dibuka oleh Dahlan Iskan ketua Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) yang saat ini juga menjabat Dirut PLN Pusat dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Fasli Djalal.

Kejurnas Bridge yang akan digelar di Sawahlunto ini merupakan buah yang dipetik dari  perhatian besar Walikota Sawahlunto Amran Nur terhadap kemajuan cabang olahraga yang menuntut peras otak ini.

“Tercatat dalam sejarah cabang olahraga Bridge baru dapat diterima sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porprov  Sumbar ke-9 yang diselenggarakan di Sawahlunto. Itu setelah perjuangan dan lobi-lobi oleh Pak Amran” ujar Gustav  Sekretaris panitia Kejurnas yang juga merupakan ‘Suhu’ olahraga Bridge di Sawahlunto.

Karena alasan itulah menurut Gustav, Kongres Musyawarah Nasional GABSI di Batam pada 2010 lalu mempercayakan Sumatera Barat sebagai tuan rumah Kejurnas kali ini. Dan kebetulan di Sumatera Barat hanya Sawahlunto yang rutin menyelenggarakan tournament bridge semenjak beberapa tahun terakhir.

Event berskala nasional ini selain sebagai ajang untuk memajukan olahraga, sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang memperkenalkan pariwisata oleh Pemko Sawahlunto. Karena itu dalam pelaksanaannya nanti bagi peserta tingkat pelajar akan diberi paket khusus yaitu City Tour ke objek-objek wisata serta penginapan bagi atlet mahasiswa dan pelajar luar kota. (Rni)