Thursday, February 14, 2008

Setelah beberapa waktu lalu saya menulis Promosi Pariwisata melalui WebSite Pemda , hari ini saya mencoba untuk kembali datang ke situs pemerintahan kota sawahlunto untuk sekedar mencari berita terbaru tentang sawahlunto yang sedang bersiap menjalani PILKADA. Ternyata memang ada sedikit berita terbaru di situ. Baik tentang PILKADA dan juga tentang wisata terbaru yang sedang di lakukan pengerjaan yaitu wisata puncak Poland.


"Ahh... lumayan.." begitu ucapku di dalam hati.
"apakah mereka membaca masukan ku di MP ini dan segera menulis..?" begitu rasa Ge-Er ku berkembang.. hehehe...

Tapi setidaknya, adalah berita terbaru di sana. Walaupun tidak selalu up-date. Mungkin banyak hal yang menghadang mereka untuk meng-update berita. Seperti tidak tersedianya layanan internet atau kendala lain yang memang saya sendiri tak pernah tau.

Tapi ada kesedihan yang saya temui di situs pemerintahan daerah ini. Disana, terdapat kolom berita singkat. Dimana tujuannya mungkin untuk memberikan kebebasan masyarakata ataupun tamu yang datang ke situs tersebut untuk memberikan komentar, kritikan dan masukan yang berguna. Tujuan utamanya memang bagus... Tapi yang saya lihat, hal ini sangat menyedihkan saat ini. Isi dari berita singkat itu hanyalah cacian, makian, umpatan dan kata-kata kotor yang seharusnya sangat tidak pantas jika ditampilkan di Situs Pemerintahan. Lihatlah tulisan2 dan komentar2 yang saya tangkap melalui gambar...

Dari kata-kata kotor tersebut, bisa saja orang-orang diluar sana berpikiran bahwa sawahlunto tidak ramah menerima tamunya. Sangat tidak welcome dengan perubahan yang menjurus kepada kemajuan negri. Sangat tidak ramah menerima "orang asing" yang akan berkunjung ke kota wisata sawahlunto..

Jika orang2 yang ingin berkunjung ke sawahlunto, mungkin mereka akan mencari data-data yang mereka butuhkan melalui situs pemerintahan. Dan dapat anda bayangkan, bagaimana pemikiran "calon tamu" ini jika melihat kata-kata kotor dan tak berbudaya seperti itu tertera di situs pemerintahan..? Bukan hanya masyarakat yang dianggap tak berbudaya. Pemerintahan kotanya pun akan dianggap tak berbudaya. Mengapa..? Karna Bagi para Netters (orang yang aktif menggunakan internet), Situs Resmi Pemerintahan Kota Sawahlunto adalah sebuah  potret tentang sawahlunto itu sendiri. Merupakan pintu masuk pertama bagi mereka sebelum bener-bener datang ke kota kita tercinta.

Saya sudah pernah mengirimkan email kepada team pengelola situs ini. Tapi belum ada tanggapan dari yang bersangkutan. Entahlah, apakah mereka benar-benar menutup mata untuk masalah ini atau mereka benar-benar tidak mengetahuinya dan juga tidak menerima email saya..? Entahlah.

Dalam kesempatan ini, saya memberikan masukan pada admin situs kota sawahlunto agar bisa memberikan filter/penyaring bagi setiap komentar yang masuk ke pesan singkat. Jangan lah sampai kata-kata kotor dan ucapan mulut sampah tersebut tertera dan terpampang di sebuah situs resmi pemerintahan. Sangat memalukan...!!

Mudah-mudahan masukan ini tidak membuat admin dan team tersinggung. Hal ini saya lakukan untuk tetap mempertahankan citra "Sawahlunto, Kota Wisata Tambang yang Berbudaya"

Anda sedang membaca artikel dengan judul Situs Pemerintahan yang menyedihkan dan anda bisa menemukan artikel Situs Pemerintahan yang menyedihkan ini dengan url https://parmato-hitam.blogspot.com/2008/02/situs-pemerintahan-yang-menyedihkan.html. Silahkan menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Situs Pemerintahan yang menyedihkan ini sangat bermanfaat bagi anda ataupun teman-teman anda, namun JANGAN LUPA untuk meletakkan link Situs Pemerintahan yang menyedihkan sebagai sumbernya. TERIMAKASIH

1 Komentar:

katro politan said...

Yah kendala update untuk suatu instansi sangat beragam. misalnya untuk meloloskan suatu berita bisa di update harus melalui beberapa meja. (Mungkin karena keteledoran berita itu hilang hehe..). Mungkin juga adminnya tidak benar-benar mampu mengoprasikan situsnya... Yah nggak heran, biasanya pengadaan proyek-proyek ini yang pentingkan proyeknya dan dana yang bisa dicairkan. Jadi kalo ada yang bisa bikin situs dengan harga murah (namun tentu dengan anggaran -biasanya- sampai ber Milyar rupiah) pasti diloloskan. Mungkin juga pengelola site yang masih terggap dengan media ini, gak pernah bertemu dengan pembuat site (yang mereka temui mungkin cuma makelar proyeknya hehe...) jadi nggak ada transfer pengetahuan dan teknologi diantara mereka...