Saturday, December 3, 2011

Foto by padangmedia.com
Makan Bajamba merupakan salah satu tradisi adat minangkabau dan dilaksanakan dalam sebuah upacara adat. Dimana semua tokoh masyarakat serta seluruh warga duduk bersama dan makan dari sebuah jamba (loyang/piring) yang besar juga secara bersama-sama. Acara adat inilah yang selalu diusung oleh Pemerintah Kota Sawahlunto guna merayakan Hari Jadi Kota Arang ini.

Pada tanggal 1 Desember 2011 ini, 'Makan bajamba' ini diikuti oleh Walikota Amran Nur, Wawako Erizal Effendi, pimpinan SKPD, Muspida, dan ninik mamak serta bundo kanduang dari 10 nagari yang ada di Kota Sawahlunto. Selain itu turut hadir juga beberapa petinggi yang datang ke Kota Sawahlunto untuk ikut makan bajamba. Antara lain Gubernur Sumatera Barat (Bpk. Irwan Prayitno) dan mantan Gubernur Sumatera Barat (Bpk. Azwar Anas). 

Dalam sebuah pernyataan Azwar Anas berkata "sewaktu saya masih jadi gubernur, saya sangat prihatin dengan kondisi Sawahlunto, terutama setelah habisnya deposit batu bara di bumi kota arang ini. Namun, keprihatinan dan kekawatiran saya jadi berubah, setelah saya dua kali mengunjungi kota ini. Keprihatinan saya berubah jadi kekaguman, dengan bangkitnya dan bergairahnya perekonomian kota Sawahlunto berkat seorang Amran Nur", pujinya. 

Wako Amran Nur dalam sambutannya mengatakan, kalau HUT Kota Sawahlunto ke 123 ini merupakan angka keramat. "Ibarat dalam olahraga, angka ini merupakan sebuah aba-aba untuk berlari. Sama dengan pembangunan kota, angka ini mengisyaratkan kita untuk segera berlari mencapai kemajuan disegala bidang", terang Amran.

Selamat Ulang Tahun Kota Sawahlunto.. Maju terus dan berlarilah mengejar impian..

Thursday, December 1, 2011

Foto by Tumpak (Padang Media)
 Hari ini, Kamis (1/12), Kota Sawahlunto genap berusia ke 123 tahun. Pada hari jadi ini, Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Ali Yusuf meminta warga Sawahlunto untuk punya rasa memiliki, partisipasi serta tanggung jawab sebagai kecintaan kepada kota multi etnik tersebut.

Ali Yusuf menyatakan hal itu saat sidang paripurna istimewa dalam rangka Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto ke 123 di Gedung dewan setempat, Kamis (01/12).

"Dengan rasa memiliki, tentunya kita semua mempunyai sikap dan tindakan yang bijak untuk merawat milik kita. Dari rasa memiliki pula akan timbul rasa tanggungjawab, yaitu tanggungjawab untuk membangun dan memeliharanya,” katanya pada paripurna yang juga dihadiri Walikota, Amran Nur, Wakil Walikota Erizal Ridwan, Setdako Zohirin Sayuti, para kepala daerah tetangga serta sejumlah tokoh masyarakat di kota maupun perantau.

Ali Yusuf menambahkan, dengan rasa tanggungjawab, akan muncul rasa partisipasi. Suatu sikap dan tindakan untuk turut serta berpartisipasi dalam hal yang diperlukan oleh Kota Sawahlunto dan masyarakatnya.

"Sesungguhnya rasa partisipasi ini adalah wujud pengabdian dan pengorbanan seseorang yang diberikan untuk kepentingan daerah dan masyarakat,” harapnya.

Pada hari jadi ke 123, Ali Yusuf juga menghimbau seluruh masyarakat untuk bersama membangun kota sesuai kemampuan masing-masing. Karena, kota itu sebelumnya juga berdiri karena kebersamaan, senasib dan sepenanggungan.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada para pemimpin dan warga kota sebelumnya. Hingga pada usianya sekarang, kota itu telah menunjukkan kedewasaan dan perkembangan di berbagai bidang.

Usai sidang paripurna, Ketua DPRD, Walikota dan para tamu undangan menuju jalan lingkar kota untuk mengikuti prosesi makan bajamba bersama seluruh lapisan masyarakat kota ini. (tumpak)


padangmedia.com - SAWAHLUNTO - Kesenian barongsai dari Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang dan Tabuik dari Paguyuban warga Pariaman Kota Sawahlunto ikut memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto ke 123 yang digelar di ruas jalan kota itu. Penampilan kesenian tersebut sangat menghibur warga, Kamis (1/12).

Usai perhelatan makan bajamba, para undangan dan warga bersama Walikota Amran Nur, Wakil Walikota Erizal Ridwan dan Ketua DPRD menyaksikan dari dekat atraksi barongsai dari etnik Tionghua dan Tabuik rang Piaman itu.

Pengamatan padangmedia.com, pandangan penonton tertuju dan sesekali memberikan tepuk tangan terhadap atraksi kesenian tionghoa tersebut.

"Hoyak tabuik dan barongsai ini hiburan dan tontonan menarik. Kami sengaja datang untuk menyaksikan atraksi ini," kata warga Muara Kalaban, Yusnimar (39) kepada padangmedia.com.

Dia menambahkan, sayangnya cuaca kurang baik. Karena saat tengah nonton barongsai turun hujan gerimis.

"Tapi ini tak jadi masalah. Yang penting kita dapat nonton barongsai," ungkap ibu dua anak itu. (tumpak)

Asosiasi Homestay Sawahlunto dan 36 warga Terengganu Malaysia yang terdiri dari pelajar, belia, guru dan Asosiasi Home stay Teluk Ketapang hari ini mengikuti perhelatan makan bajamba pada 1 Desember 2011 di Kota Sawahlunto. Hal ini telah menjadi agenda tahunan dari asosiasi Homestay Teluk Ketapang yang mana pada tahun lalu juga membawa rombongan untuk ikut acara adat makan bajamba di kota Sawahlunto ini.

Pimpinan rombongan, Encik Mohd Azmi bin Abd Aziz menyatakan, ini momen baik saat peserta program Pertukaran Pelajar Antar Negeri (PPAN) sedang dikota ini, kali ini terdiri dari 36 pelajar, belia, guru dan rekan-rekan Asosiasi Home stay Teluk Ketapang berkesempatan ikut makan bajamba” katanya usai mengikuti acara penyambutan dengan Walikota Amran Nur, Senin (28/11) .

"Merupakan suatu kehormatan dan kebanggan sendiri bagi kami yang dapatmengikuti acara ini. Apalagi kami diterima dan disambut baik oleh warga Kota Sawahlunto termasuk dari Pimpinan Daerahnya. Ini promosi yang luar biasa" sebut Azmi.

“Kita akan melakukan program pendidikan dan pariwisata mulai hari ini 28 sampai 6 Desember 2011 nanti," kata Ketua Asosiasi Home Stay Teluk Ketapang Terengganu tersebut.