Informasi Hari ini 23 Juli 2008.
Parmato Hitam mulai meninggal kan Kota Tua Sawahlunto untuk menuju Singapura.
PH akan tampil di Singapura selama 3 hari hingga tanggal 26 Juli 2008.
Mohon maaf, saya tidak mendapatkan informasi, di gedung mana PH akan tampil di Singapura.
Tanggal 27 Juli, PH akan menyebrang ke Batam untuk tampil tanggal 28 dan 29 juli 2008.
Sekali lagi mohon maaf, saya juga tidak mendapatkan informasi di gedung mana PH akan melakukan pertunjukan.
Dan Tanggal 30 Juli 2008, PH akan kembali pulang ke kota Tua Sawahlunto.
Mohon doa dari teman2 semua agar pertunjukannya berjalan lancar.. Karna PH datang ke Singapur dan Batam sebagai perwakilan Provinsi Sumatera Barat, bukan mewakili Kota Sawahlunto ataupun atas nama pribadi. Jadi bendera Sumatera Barat harus dikibarkan oleh penampilan gemilang Sanggar Tari Parmato Hitam.
Sukses selalu untuk Parmato Hitam
-
“Mak Itam adalah sebuah Lokomotif Uap Seri E1060 Jerman tahun 1965. Dan memiliki nilai sejarah tinggi. Sewaktu pertama kali diangkut ke Sawahlunto, ia dilepas dengan lagu kebangsaan Jerman yang diiringi orkestra.” Said Ir.H.Amran Nur
-
Peninggalan bangunan kolonial dan pecinaan itu menjadikan sebuah kekayaan budaya yang kini diwarisi Sawahlunto sebagai Kota Wisata Tambang Berbudaya,Tidak berlebihan rasanya kalau Sawahlunto disebut juga The Litlle Holands atau Kota Belanda Kecil atau Kota Lama Belanda.
-
Terowongan atau Lobang Kalam ini berjarak hampir 1 kilometer (+/- 835 meter) terletak di antara Sawahlunto dan Muarokalaban. Dibangun sekitar tahun 1892-1894, terowongan ini menembus bukit berbatu cadas.
Wednesday, July 23, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)